Player FM - Internet Radio Done Right
Checked 12M ago
Vor vier Jahren hinzugefügt
Inhalt bereitgestellt von Kata Puan. Alle Podcast-Inhalte, einschließlich Episoden, Grafiken und Podcast-Beschreibungen, werden direkt von Kata Puan oder seinem Podcast-Plattformpartner hochgeladen und bereitgestellt. Wenn Sie glauben, dass jemand Ihr urheberrechtlich geschütztes Werk ohne Ihre Erlaubnis nutzt, können Sie dem hier beschriebenen Verfahren folgen https://de.player.fm/legal.
Player FM - Podcast-App
Gehen Sie mit der App Player FM offline!
Gehen Sie mit der App Player FM offline!
Suara Puan
Alle als (un)gespielt markieren ...
Manage series 3230988
Inhalt bereitgestellt von Kata Puan. Alle Podcast-Inhalte, einschließlich Episoden, Grafiken und Podcast-Beschreibungen, werden direkt von Kata Puan oder seinem Podcast-Plattformpartner hochgeladen und bereitgestellt. Wenn Sie glauben, dass jemand Ihr urheberrechtlich geschütztes Werk ohne Ihre Erlaubnis nutzt, können Sie dem hier beschriebenen Verfahren folgen https://de.player.fm/legal.
Cuma seorang pemerhati yang gemar merenung dan menuliskan kehidupan.
…
continue reading
680 Episoden
Alle als (un)gespielt markieren ...
Manage series 3230988
Inhalt bereitgestellt von Kata Puan. Alle Podcast-Inhalte, einschließlich Episoden, Grafiken und Podcast-Beschreibungen, werden direkt von Kata Puan oder seinem Podcast-Plattformpartner hochgeladen und bereitgestellt. Wenn Sie glauben, dass jemand Ihr urheberrechtlich geschütztes Werk ohne Ihre Erlaubnis nutzt, können Sie dem hier beschriebenen Verfahren folgen https://de.player.fm/legal.
Cuma seorang pemerhati yang gemar merenung dan menuliskan kehidupan.
…
continue reading
680 Episoden
Tutti gli episodi
×Terima kasih selama ini sudah menemani dan mengapresiasi. Hal-hal yang sejatinya kecil, tapi jadi besar karena rasa yang dihadirkannya besar. Sampai jumpa segera. Tunggu kami kembali, ya.
Tidak bisa kita tenang, manakala semua praktik dan upaya kita hanya dilakukan saja tanpa tahu mengapa. Meditasi, jurnaling, dan lain-lain justru jauh dari itu, tapi prosesnya menajamkan kita. Sehingga tak pernah ada titik henti. Seumur hidup harus kita jalani.
Itulah integritas, dan itulah sebabnya kita tak boleh biarkan integritas naik-turun seiring situasi, melainkan menjaganya tetap, tak peduli bagaimanapun situasinya.
Setelah makna sukses dan jati diri dirombak dan dibentuk ulang, ujungnya adalah kebangkitan yang baru. Bedanya, tak ada ruang untuk kesombongan.
Masa depan memang menakutkan, sebab kita selalu membayangkan yang buruk-buruk berdasarkan suasana hati kita saat itu. Tapi kita lupa bahwa segala hal bisa berubah. Sebab kita tumbuh.
Hal-hal buruk ada fungsinya, selama kita tidak membawa serta kebencian pada mereka yang pernah menyakiti. Karena dari panjangnya pelajaran tentang luka, dendam bukan salah satunya.
Sebuah episode yang semoga jadi api menyala di tengah gelapnya malam dan badaimu.
Tidak selamanya mengunjungi masa lalu itu hal yang buruk, selama kita berangkat ke sana dengan misi untuk mengambil fragmen masa depan yang tertinggal.
Satu hal besar disusun dari seribu hal kecil. Jangan remehkan. Tanpa perkara kecil itu, tak akan sampai kita pada yang besar-besar yang kita impikan.
Siapapun yang merasa cinta itu mudah, sudah pasti tidak pernah jatuh cinta. Atau setidaknya, belum cukup lama untuk melihat wajah cinta yang sesungguhnya.
Kata siapa? Mengapa bisa begitu yakin akan masa depan yang bukan milik kita? Lepaskan kebahagiaan yang harus lepas. Percaya, nanti akan datang bahagia baru yang mengalahkan puncak sebelumnya.
Privilese bukan aib. Ia anugerah, dan sudah seharusnya disyukuri, dirayakan, dijadikan modal agar kebaikan berlipatganda.
Kalau 'baik' itu subjektif, haruskah kita pilih-pilih agar terhindar dari kecewa karena respons negatif orang? Sebab baik untuk satu, belum tentu baik untuk lainnya, kan?
Kita begitu mudah menilai sesuatu, terlebih ketika hal itu di luar diri sendiri. Tapi kenyataannya, belum tentu demikian ketika harus kita yang menjalani.
Kalau percaya rezeki sudah ada yang mengatur, mengapa bertanya-tanya?
Jangan karena media sosial, kita berubah jadi monster keras kepala yang hanya mengejar sensi, perhatian, dan buat kerusakan di mana-mana.
Jangan dimasukkan ke dalam hati. Ini catatan untuk diri saya sendiri. Tapi kalau relate, bantu bagikan 'jurnal harian' ini di media sosialmu, ya.
Jangan lupa apa yang menyusun kita. Semua sudah ada, semua sudah tersedia. Bumbu itu, syukur namanya.
Terkadang kita malu mengaku senang, mengaku syukur, sebab kita kira hal-hal itu terlampau 'biasa saja' untuk orang lain. Padahal, bukankah sebelum jadi 'biasa saja' semua hal pernah terasa 'baru' buat kita?
Kebebasan adalah paradoks. Sedihnya, kita terlambat paham apa maksudnya.
Tidak, tidak akan keluar sampai jika waktunya habis di dunia. Tapi bukan berarti kita tidak bisa bersenang-senang.
Patah hatinya orang dewasa ada di mana-mana, kecuali di mulut dan pengakuan mereka.
Cinta datang dengan konsekuensi. Apakah itu? Kenyataan bahwa suatu hari, ia akan usang. Bukan barang baru lagi. Dan ia sulit. Memintamu mengalah meski ia yang keras kepala.
Pernah. Semua orang pasti pernah. Tapi bukan. Bukan orang-orang yang wajahnya rupawan, melainkan orang-orang yang kebaikannya menyentuhmu tepat waktu.
Bosan. Stagnan. Tapi demikianlah hidup yang seimbang, bukan? Itu pertanda hidup sedang baik-baik saja. Kita sedang menjaga apa yang ada.
Jangan jadikan duka alasan untuk berhenti hidup dan berhenti melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Sebab kau tahu, akhir adalah awal yang baru. Satu pintu tertutup, pintu lain sedang terbuka.
Sepertinya selalu ada masa di mana kita merasa hampa. Demotivasi tingkat dewa. Terjadinya tanpa alasan, ataukah justru segala hal buat kita lemah dan tak bersemangat. Episode ini adalah untuk kamu yang merasa begitu.
Jawabannya, tidak bisa. Sebab ada bagian jiwa yang akan selalu meronta-ronta sampai ia diisi oleh kehadiran cinta, yang datang dari relasi kita dengan manusia lain.
Bersedih, boleh. Rindu, boleh. Tapi jangan sampai terjebak terlalu lama. Sebab bukan di sanalah hidup kita.
Sediakan ruang untuk ketidaktahuan. Terutama ketika hadapi kejadian ekstrem, entah itu bahagia atau duka. Tak selamanya demikian. Tak selamanya akan sama.
Meski awalnya terdengar tidak masuk akal, suatu hari ujaran itu akan jadi satu-satunya kepastian valid dan realistis.
Jangan overthinking. Sudah tahu dampaknya, kan? Memang mau terpenjara pikiran sendiri?
Bukan iri, bukan tak bahagia untuk mereka. Hanya saja, secara otomatis kita bertanya-tanya: kapan giliran saya?
Jawabannya, kita tak akan pernah siap, sampai waktu mempersiapkan kita.
Terima kasih ada ucapan dan doa baiknya. Semua yang terbaik, kembali kami doakan untuk kalian.
Semoga kita semua bisa menjawab pada akhirnya dan percaya sepenuh hati, sebab inilah kenyataannya: aku baik-baik saja.
Bahagia. Satu-satunya yang manusia cari, sekaligus juga satu-satunya yang manusia tak akan pernah abadi untuk dimiliki.
Kalau berhasil, jangan disimpan sendiri. Sadari, rayakan. Terkadang kita malu karena merasa pencapaian itu kecil, atau kita tak mau orang menganggap kita sombong. Bisa dimengerti, sih. Tapi intinya, jangan takut dan izinkan dirimu merasa bangga, tak peduli bagaimana cara keberhasilan itu kamu rayakan.…
Singkatnya, karena memang harus demikian agar dunia berjalan seimbang.
Sudah seribu kali bicara rasa takut, tapi tetap saja kita tak akan pernah benar-benar bisa melewatinya. Kali ini, semoga bisa sekali lagi memberi peneguhan dan jadi teman yang menguatkan. Tidak apa-apa takut, asal tidak lari atau menyerahkan diri.
Tidak ada yang mengalahkan gelora dan api masa muda. Tapi di satu titik dalam hidupnya, manusia harus beranjak dewasa. Entah karena waktu, pengalaman, atau memang sudah ketetapan. Bukan berarti kemudian kita berhenti belajar. Sebaliknya, justru tak boleh berhenti.
Mungkin keberhasilan dan pencapaianku selama ini bukan karena kerja keras, melainkan karena beruntung saja. Wajar jika suatu waktu ia pergi dari kita. Orang bilang nanti akan datang lagi keberuntungan lainnya. Tapi masalahnya, seberapa beruntungnya, sih, kita yang cuma manusia biasa ini?
Sebelum bertanya lebih lanjut, ada baiknya hentikan rentetan pemikiran itu dengan tanyakan satu hal ini pada dirimu: memangnya apa, sih, yang seharusnya manusia capai dalam satu tahun hidupnya?
Salahkah kita sedih melihat mereka yang kita sayang bahagia bersama yang lain? Bukankah cinta tak harus memiliki? Apakah ini yang disebut obsesi?
Jangan berkecil hati dan segan untuk bahagia, hanya karena sumber bahagiamu terkesan sepele buat orang lain. Episode ini adalah panggilan untuk kita merayakan segala hal kecil yang membuat kita bahagia. Pada mereka yang bersikap nyinyir, biarkan saja. Memangnya mereka tahu apa?
Willkommen auf Player FM!
Player FM scannt gerade das Web nach Podcasts mit hoher Qualität, die du genießen kannst. Es ist die beste Podcast-App und funktioniert auf Android, iPhone und im Web. Melde dich an, um Abos geräteübergreifend zu synchronisieren.