Player FM - Internet Radio Done Right
Checked 1+ y ago
Vor vier Jahren hinzugefügt
Inhalt bereitgestellt von Putri & Angga. Alle Podcast-Inhalte, einschließlich Episoden, Grafiken und Podcast-Beschreibungen, werden direkt von Putri & Angga oder seinem Podcast-Plattformpartner hochgeladen und bereitgestellt. Wenn Sie glauben, dass jemand Ihr urheberrechtlich geschütztes Werk ohne Ihre Erlaubnis nutzt, können Sie dem hier beschriebenen Verfahren folgen https://de.player.fm/legal.
Player FM - Podcast-App
Gehen Sie mit der App Player FM offline!
Gehen Sie mit der App Player FM offline!
Podcasts, die es wert sind, gehört zu werden
GESPONSERT
Medical advancements don’t just spring up—they happen by building on decades of previous discoveries. Today, one of these advancements might be on the verge of another breakthrough. But what had to happen first for it to exist? In this episode, co-hosts Dr. Raven Baxter and Dr. Ronald Gamble explore how a vaccine candidate for a deadly, once-mysterious bacterial disease came to be. The story takes them from one doctor’s groundbreaking connection in the 70s, all the way to a real lab where vaccines are being developed today. Featured Guests : – Carol Baker, Pediatric Infectious Disease Specialist – Isis Kanevsky, Senior Director, Vaccines, Pfizer – Ksenia Krylova, Senior Director, Vaccines, Pfizer Dive into the episode here : 02:54 - Getting into the problem 05:11 - The basics of immunity and vaccine science 09:32 - What is a conjugate vaccine? 14:44 - Group B Strep: A case study 22:23 - Talking to a GBS pioneer 31:40 - A trip to the lab 43:08 - What's next, and closing thoughts Season 5 of Science Will Win is created by Pfizer and hosted by Dr. Raven Baxter and Dr. Ronald Gamble. It’s produced by Acast Creative Studios. Check out our social media platforms to take a deeper look into the labs and stories we discuss during the episodes: Instagram (@pfizerinc), TikTok (@pfizer) Hosted by Simplecast, an AdsWizz company. See pcm.adswizz.com for information about our collection and use of personal data for advertising.…
Teorema Berdamai Dengan Diri
Alle als (un)gespielt markieren ...
Manage series 3209269
Inhalt bereitgestellt von Putri & Angga. Alle Podcast-Inhalte, einschließlich Episoden, Grafiken und Podcast-Beschreibungen, werden direkt von Putri & Angga oder seinem Podcast-Plattformpartner hochgeladen und bereitgestellt. Wenn Sie glauben, dass jemand Ihr urheberrechtlich geschütztes Werk ohne Ihre Erlaubnis nutzt, können Sie dem hier beschriebenen Verfahren folgen https://de.player.fm/legal.
Perbincangan antara Putri dan Angga yang membahas mengenai self-acceptance dan sebagainya.
…
continue reading
13 Episoden
Alle als (un)gespielt markieren ...
Manage series 3209269
Inhalt bereitgestellt von Putri & Angga. Alle Podcast-Inhalte, einschließlich Episoden, Grafiken und Podcast-Beschreibungen, werden direkt von Putri & Angga oder seinem Podcast-Plattformpartner hochgeladen und bereitgestellt. Wenn Sie glauben, dass jemand Ihr urheberrechtlich geschütztes Werk ohne Ihre Erlaubnis nutzt, können Sie dem hier beschriebenen Verfahren folgen https://de.player.fm/legal.
Perbincangan antara Putri dan Angga yang membahas mengenai self-acceptance dan sebagainya.
…
continue reading
13 Episoden
Alle Folgen
×Apakah yang dirasakan saat ini kepada seseorang itu benar-benar cinta, atau sekadar obsesi, kagum atau kesukaan sesaat? Lantas, bagaimana hal tersebut muncul? Apakah karena sikapnya, atau asumsi yang diciptakan oleh diri sendiri? Kenapa sebagian orang tidak bisa mengungkapkan sementara yang lain terlalu percaya untuk mengungkapkan? Belum lagi ada cinta yang egois dan transaksional.…
Manusia pada dasarnya dinamis sehingga proses berkenalan dengan orang lain merupakan proses yang terus-menerus. Tidak ada posisi di mana kita bisa sepenuhnya mengaku sudah bisa mengenal seseorang karena orang tersebut pasti berubah dengan datangnya beragam peristiwa baru. Misalnya, jika seseorang punya salah, maka tidak semestinya kita mendefinisikan orang itu hanya berdasarkan kesalahan tersebut aja. Tidak sepatutnya nila setitik bisa merusak susu sebelenga.…
Mencintai diri sendiri jadi hal penting, namun seringkali terlupa, bahkan dianggap aneh. Padahal, memberikan ruang dan momen untuk menyendiri dan menikmati perenungan tentang diri sendiri, jadi penting. Salahsatunya agar tak bergantung pada pengakuan dari orang lain serta bisa lebih mandiri dalam menjalani hidup.…
Dari Sweet Seventeen hingga Quarter Life Crisis, kemudian skor tes psikologis, nilai ujian, jumlah followers dan angka-angka lain yang seolah dianggap memperingkatkan manusia. Justru, bisa jadi hal tersebut membuat kita tertekan oleh presepsi kita sendiri karena standar satu orang bisa berbeda dengan yang lain.…
Kadang kala kita merendahkan diri sendiri dan mengatakan bahwa kita tak berpotensi. Seringkali beragam alasan, pembatasan hingga sangkalan yang justru meredupkan impian kita. Padahal, tak mungkin rasanya Tuhan menciptakan hamba tanpa suatu keunggulan dan mungkin apa yang kita inginkan bisa terwujud andai kita mencoba memperjuangkannya dengan serius.…
Segala jenis shaming memang menjengkelkan. Entah soal fisik, suku, ras, gender, kepercayaan hingga pencapaian tertentu. Mungkin, inti dari shaming ini sejatinya adalah komparasi diri dengan merendahkan satu pihak agar merasa lebih tinggi, dan mengindikasikan kebutuhan akan pengakuan. Nggak mudah pula untuk menyikapi dan menghindari shaming di sekitar kita.…
Namanya manusia, pasti ada kalanya gagal. Rencana yang tak terwujud hari ini, agaknya juga kurang oke kalau begitu saja dibanding-bandingkan dengan pencapaian lain yang kita dapatkan. Semisal, "nanti dapat yang lebih baik," atau "pasti ada hikmahnya". Ya ga salah juga sih, tapi ada kalanya kita rehat, merenung dan menyikapi kegagalan dengan lebih apa adanya untuk kemudian bangkit lagi.…
Kadang kala pencarian identitas diri kita terhenti pada definisi orang lain, atau alat tes kepribadian tertentu (yang juga diperdebatkan hasilnya). Kita mungkin lupa bahwa manusia sejatinya makhluk yang dinamis dan perlu untuk terus merenungi akan siapa dirinya. Bahwa menggangtungkan definisi diri pada pihak eksternal maupun internal semata sepertinya akan kurang oke.…
Dimulai dari ngobrolin film Yes Man, lanjut pada diskusi bahwa terlalu mendengarkan dan mengiyakan saran atau permintaan orang lain malah bisa menjerumuskan diri sendiri. Parahnya, kita bisa kehilangan identitas diri karena banyak nasehat atau ungkapan dari orang yang selalu berusaha kita penuhi. It's okay to say no. Meskipun, menjadi proporsional tetap jadi hal yang penting.…
Mendefinisikan dan menggantungkan diri pada hal-hal yang fana seperti jumlah likes, followers, titel hingga jabatan semata memang ringkih. Self-worth sejatinya tak selalu butuh afirmasi atau pengakuan dari pihak eksternal. Tetap menjadi manusia yang jujur dan apa adanya memang penting.
Soal menjadi pendengar yang baik, memahami tanpa menghakimi apalagi menyaingi, serta menempatkan diri pada posisi orang yang bercerita. Soal toxic positivity pula yang seringkali kita abai dan malah memperunyam suasana.
Bahwa memang sejatinya manusia bukanlah malaikat atau syaithan. Manusia punya berbagai dimensi kebaikan, keburukan dan perkembangan yang perlu diperhatikan baik-baik. Bahwa tidak segala hal hanya ditentukan oleh indikator baik dan buruk atau berhasil dan gagal. Bahwa menerima segala aspek dalam diri kita serta menjaga ekspektasi pada diri sendiri menjadi hal yang penting.…
Halo! Kenalkan, kami Putri dan Angga, dua orang kawan yang suka berbincang dan berdiskusi soal ini dan itu. Podcast kali ini adalah awalan kami mengenalkan Teorema Berdamai Dengan Diri yang bakal banyak membahas mengenai self-awareness, self-acceptance dan seputarnya. Selamat menikmati sembari melakukan apapun yang mungkin bisa membantumu menenangkan diri :)…
Willkommen auf Player FM!
Player FM scannt gerade das Web nach Podcasts mit hoher Qualität, die du genießen kannst. Es ist die beste Podcast-App und funktioniert auf Android, iPhone und im Web. Melde dich an, um Abos geräteübergreifend zu synchronisieren.




















